PLN Srikandi Movement: Menginspirasi Perempuan Rentan Kalipuro dalam Berwirausaha

BANYUWANGI, PANTURAPOS – 22 November 2024 – Dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi dan pemberdayaan perempuan, PT PLN (Persero) pada tahun 2024 menugaskan seluruh unitnya di Indonesia untuk melaksanakan Program Srikandi Movement 2024.

PT PLN (Persero) UIP JBTB melaksanakan Program Srikandi Movement 2024 di Kelurahan Kalipuro, Kec. Kalipuro, Kab. Banyuwangi, yang merupakan wilayah Ring 1 Proyek Jawa Bali Connection (JBC) dan area binaan Program TJSL PLN UIP JBTB dalam program reguler. Program yang dilaksanakan bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan dengan judul “Srikandi Movement PT PLN (Persero) UIP JBTB 2024: Woman Support Woman (Pemberdayaan Perempuan Rentan Kalipuro).”

Dalam kegiatan ini, PLN UIP JBTB berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kelompok Masyarakat Sumber Mas Kalipuro, Kampoeng Batara Papring, Camat Kalipuro, Lurah Kalipuro, Danramil Kalipuro, serta Kapolsek Kalipuro. Sasaran program ini adalah 25 perempuan kelompok rentan di Kalipuro.

Bentuk Program Srikandi Movement PT PLN (Persero) UIP JBTB 2024: Woman Support Woman (Pemberdayaan Perempuan Rentan Kalipuro) meliputi pelatihan pemberdayaan serta pemberian fasilitas usaha bagi perempuan kelompok rentan di Kalipuro, dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi. Pelatihan ini dibagi dalam dua sesi, di mana sesi pertama dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Kalipuro pada 19 September 2024, dengan topik “Motivasi, Kiat, dan Semangat Berwirausaha serta Pelatihan Keuangan bagi Perempuan Rentan Kalipuro, Banyuwangi.”

Acara tersebut dibuka dan diresmikan oleh Gina Widiasari, Srikandi Champion PT PLN (Persero) UIP JBTB. Narasumber dalam sesi pertama adalah Enggar Puspita, seorang wirausaha perempuan dan pemilik Kemunir Café Banyuwangi.

“Dalam memulai usaha, harus terencana dan dimulai dari hal-hal kecil, serta memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu dan lingkungan sekitar,” pesan Enggar.

“Para ibu juga harus mampu mengelola keuangan usaha, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, serta mencatat setiap transaksi, sekecil apapun itu,” tambah Enggar.

“Saat ini, para ibu sudah diajarkan cara menghitung biaya produksi sehingga bisa menentukan harga produk dengan mencatat bahan baku dan harga setiap bahan. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui besar keuntungan yang dihasilkan dari usaha yang dijalankan,” terang Gina.

“Setelah mendapatkan ilmu, wawasan, dan prasarana dari Program Srikandi Movement PLN ini, diharapkan ibu-ibu Kalipuro memiliki keterampilan baru dan semangat untuk memulai usaha, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga,” tutup Gina. (Dex)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *