Panturapos.com – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Selasa mengungkapkan tim pengusung calon presiden Ganjar Pranowo akan berkoalisi dengan Anies Baswedan untuk melawan Prabowo Subianto dalam putaran kedua pemilihan presiden pada Juni.
Sejumlah survei menunjukkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming Raka menempati urutan teratas, mengalahkan pasangan Ganjar-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin Iskandar, namun belum melebihi 50% suara untuk bisa memenangkan pemilihan presiden satu putaran pada 14 Februari.
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, mengunggah kalimat: “Bersama-sama selamatkan demokrasi”, sembari menyertakan tagar #GanjarMahfud2024 dan #AMINAjaDulu pada akun X pribadinya.
Masinton juga menyertakan video saat dirinya tos dengan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga anggota tim kampanye Anies-Muhaimin, Jazilul Fawaid, dalam sebuah diskusi di Jakarta.
“Sambil berjalan saja dulu. Saya dan teman-teman 01 (nomor urut Anies-Muhaimin) berjalan komunikasi informal, baru nanti diformalkan,” kata Masinton kepada BenarNews.
Ganjar dan Anies sendiri tidak menyanggah atau mengiyakan terkait rencana koalisi keduanya.
“Terlalu dini untuk menyampaikan itu. Saya kira kami akan melihat tanggal 14 (Februari),” ujar Ganjar di sela-sela kampanye di Banda Neira, Maluku.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin, Mardani Ali Sera, mengatakan tak menutup kemungkinan koalisi itu.
“Kita lihat saja dulu (hasil pemilu). Kami membuka komunikasi dengan siapa saja,” ujarnya kepada BenarNews.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, tak mempermasalahkan wacana koalisi kubu Anies dan Ganjar andai kata terjadi putaran kedua.
“Ya, ndak apa-apa. Kan enggak ada politik yang hitam putih. Kalau perlu koalisi dari sekarang,” ujar Nusron dalam keterangan di Semarang, Jawa Tengah.
Wacana koalisi kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud menyeruak setelah sejumlah survei mensinyalir pemilihan presiden bakal berlangsung dua putaran, menyusul suara pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran, yang selama ini selalu berada di posisi teratas stagnan di bawah 50%.
Pilpres satu putaran selama ini kerap dikampanyekan kubu Prabowo-Gibran dengan alasan dapat menghemat anggaran mencapai Rp27 triliun.
Pemilihan hanya akan berlangsung satu putaran jika salah seorang kandidat mendapat suara 50 persen plus satu.
Dalam survei Poltracking Indonesia pada 1 hingga 7 Januari, elektabilitas Prabowo-Gibran yang mendapat dukungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo tercatat memperoleh 46,7% , disusul Anies-Muhaimin 26,9% dan Ganjar-Mahfud 20,6%.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia pada 18 Januari mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran 45%, disusul Anies-Muhaimin 25%, dan Ganjar-Mahfud 22%.
Sementara Indonesia Political Opinion dalam lansiran 10 Januari mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran 42,3%, disusul Anies-Muhaimin pada peringkat kedua dengan 34,5%, dan Ganjar-Mahfud sebesar 21,5%.
Meski belum memastikan wacana koalisi, kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud telah beberapa kali menunjukkan kedekatan lewat media sosial masing-masing.
Anies bahkan terlihat bersalaman dan berbincang cukup lama dengan Puan selepas debat calon presiden di Jakarta pada 7 Januari. [Red]